Broken Heart (True Story)

on Minggu, 14 Juni 2009

Pernahkah saudara merasakan jatuh cinta? .. maksud saya benar-benar jatuh cinta terhadap seseorang hingga anda mampu melakukan, memberikan apapun untuk orang yang anda cintai itu?
Saya pernah mencintai seseorang (DS), saya benar-benar menyayanginya, saya mencurahkan perhatian, kasih sayang, apapun untuk dia.. bahkan saya berani berkorban apapun untuk kebaikannya. Kami bahkan hampir lamaran dan saya mengajukan untuk dapat menikah ditahun itu. Sampai suatu saat, dia mulai berubah dan dia sering pergi tanpa mengajak saya. Setiap kali saya bertanya jawabannya tidak pernah jelas dan saya merasa ada sesuatu yang mengganjal di hati. Saya berusaha untuk mengerti dan memberikannya kebebasan. Hari demi hari, minggu ke minggu berlalu, dia semakin sering keluar malam, setiap kali saya menelpon untuk mengetahui keberadaanya dia seperti menghindar, kadang menjawab dengan suara berbisik-bisik.
Setelah berberapa waktu akhirnya saya tahu bahwa dia selama ini pergi dengan teman lelaki sekantornya. Itu suatu hal yang menyakitkan hati saya.. sungguh sakit. Tetapi saya masih mencoba untuk berpikir positif dan mencoba berkomunikasi untuk memperbaiki hubungan kami. Tetapi usaha saya hanya bertahan sebentar, dia semakin sering keluar dengan teman lelakinya ke tempat karaoke, bahkan klub malam.
Saat itu saya memutuskan untuk melupakannya. Tapi saat itu hati saya benar-benar hancur, apalagi orang yang melukai saya justru orang yang paling saya sayangi. Ini membuat rasa sakit itu berkali lipat rasanya. setiap saya terdiam, saya selalu teringat dan bahkan saya tak jarang menitikkan air mata..
Beberapa minggu kemudian, saat saya ke Gereja, saya kembali teringat dia, dan sayapun tidak kuat menahan air mata (sebenarnya saya agak malu juga. Kemudia Pdt. Petrus Agung membuka doa untuk kotbah, dia mengatakan; "mungkin diantara kita punya setumpuk masalah dan juga sederet keinginan, kalau kita tulis mungkin daftarnya bisa sangat panjang... tapi kalau saja kita mengerti bahwa yang kita perlukan cuma Tuhan, semua yang kita perlukan tadi akan Tuhan berikan buat kita, bahkan lebih dari yang kita pikirkan". Kata-kata ini menyadarkan saya.. saya segera meminta Ampun pada Tuhan.
Saat itu terjadi pemulihan batin dalam hidup saya. Siang harinya, pada saat saya membaca Alkitab dikamar, Tuhan menyuruh saya untuk membaca cerita tentang Yusuf. Sayapun menemuka cerita bagaimana Yusuf disakiti, bukan oleh orang lain.. tapi oleh saudara-saudaranya sendiri.. sungguh menyakitkan, dan dia ayat berikutnya diceritakan bahkan dia juga dipenjarakan. Sebagai manusia saya yakin Yusufpun pasti juga merasa sakit hati.. tapi... pada saat Yusuf sudah menjadi tangan kanan raja, dia bertemu dengan saudara-saudaranya kembali. Bagaimana sikapnya? dia bahkan tidak menyalahkan saudaranya sedikitpun.. bahkan dia berkata "bukankah semua itu harus terjadi.. supaya rencana Allah dalam hiduopku tergenapi.."
Benar juga, coba kalau saudaranya tidak menjual Yusuf, bukanakah itu cara Tuhan yang seringkali tidak kita mengerti untuk membawa Yusuf ke Mesir. dari cerita Yusuf akhirnya sayapun merasa ada ketenangan, dan saya tidak lagi menyesali hubungan saya dengan DS, bukahkan semua itu harus terjadi supaya rencana Tuhan dalam hidupku tergenapi...


Pelajaran I : jangan mencintai seseorang / apapun lebih dari Tuhan, karena Allah kita pencemburu. Jika kita menggenggam erat sesuatu yang Tuhan percayakan pada kita, apabila Tuhan "mengambilnya.. rasanya akan jadi amat sakit. Jadi jangan genggam terlalu erat, karena apabila Tuhan yang baik mengambil apa yang sudah dipercayakannya, pasti akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik.

Pelajaran II : saat kita disakiti orang yang kita sayangi, begitu menyakitkan.. namun pernahkah kita pikirkan, berapa kali kita menyakiti hati Tuhan, yang sudah mencurahkan perhatiannya buat kita, tetapi yang kita lakukan malah lebih memperhatikan berkat-berkatnya bahkan terkadang lupa akan siapa yang sudah memberikan berkat itu. Hal ini benar-benar menyakitkan hati Tuhan. bahkan dikatakan Tuhan menangis hingga mengeluarkan darah saat berdoa, dia melihat ciptaaNya berbuat berbagai macam hal yang menghancurkan hatiNya, apalagi jika AnakNya tidak mempercayai keberadaan Tuhan yang adalah sang pencipta.

Pelajaran III : kadang untuk suatu tujuan yang baik, kita mengalami proses pembentukan yang menurut kita "hal buruk", tetapi satu hal yang harus kita percaya bahwa Tuhan itu baik, apapun yang kita alami, percayaalah Tuhan punya tujuan yang baik buat kita (ingat cerita tentang rajutan)

Berdoalah Bagi Bangsa...