Raja Bohong bertobat

on Jumat, 10 Juli 2009

Mukio menggunakan hidupnya untuk menipu dan berbohong. Sampai-sampai orang sekampung menjulukinya sebagai "Raja Bohong". Suatu hari Mukio sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Ia meminta kerabat dan teman-temannya untuk datang mendekat, ia hendak menyampaikan wasiat. dengan nafas yang tersenggal-senggal dengan wajah yang tulus Mukio berkata, "maafkan aku, kalau selama ini suka berbohong dan menipu. Tetapi sekarang ajalku sudah dekat, dan tidak mungkin lagi aku berbohong. Dan untuk menebus kesalahanku yang begitu banyak, aku sebenarnya menyimpan harta karun didalam peti dan aku kubur dibawah pohon mangga di depan rumah. "Uhuk... uhuk...." dan akhirnya Mukio meninggal.
Semua orang turut berdukacita, lalu merekapun menuju tempat harta peninggalan yang dimaksud Mukio dalam pesan terakhirnya. Mereka menggali dan ternyata memang ada peti yang dikatakan Mukio benar. Tak sabar semua orang ingin melihat harta karun seperti apa yang disimpan Mukio. Ketika peti dibuka semua orang jadi heran... ternyata hanya ada secarik kertas bertuliskan: "INI ADALAH KEBOHONGANKU YANG TERAKHIR KALI." "Salam, Mukio".
Tanpa kelahiran baru, pada dasarnya tidak ada perubahan. Perubahan yang sejati berangkat dari dalam hati yang diubahkan. Hanya Roh Kudus yang sanggup melakukannya.

Bacaan : Efesus 4:1-32

Berdoalah Bagi Bangsa...