
Ketika anak kecil bertumbuh, dia menunjukkan ketidakdewasaan karakternya karena dia masih anak-anak:
- Seorang anak kecil adalah pusat dari dunianya sendiri. Segala sesuatu disekitarnya harus mengikuti dia.
- Seorang anak kecil tidak sensitif akan kebutuhan orang lain.
- Seorang anak kecil menuntut sesuatu dengan caranya sendiri. Dan jika dia tidak mendapat sesuai dengan kemauannya, hal berikut akan terjadi;
- Seorang anak kecil akan marah besar (temper tantrum)
- Seorang anak kecil tidak bertanggung jawab dalam tingkah lakunya. Anak-anak tidak terlahir dengan sifat taat. Mereka harus belajar tentang ketaatan. Salomo berkata, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Ams. 22:6). Bahkan Yesus pun harus belajar tentang ketaatan lewat hal-hal yang Dia derita (Ibr. 5:8).
- Seorang anak kecil tidak bisa menerima penjelasan. Tidak heran jika Alkitab berkata bahwa "kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat ddikan akan mengusir itu daripadanya" (Ams. 22:15).
- Seorang anak kecil hanya mentaati otoritas mutlak.
Semua daftar diatas adalah sebagai karakter anak kecil. Ketika Anda beranjak dewasa, Anda harus membuang sifat kekanakan Anda. Tetapi ketika seseorang hanya dewasa dalam usia, tetapi tidak dalam karakter, tangggung jawab, dan disiplin, maka karakter anak-anak masih dalam sikap dan pandangannya. Saat itulah, sindrom orang dewasa yang kekanak-kanakan jelas terlihat.